Kegiatan Ospek Tidak Diketahui Pihak Kampus
indosiar.com, Bandung - Kegiatan orientasi program studi dan pengenalan kampus dilingkungan mahasiswa atau dikenal dengan ospek, dikenal cenderung menjadi ajang perploncoan beraroma kekerasan dari senior terhadap juniornya. Tahun demi tahun korban ospek terus berjatuhan, dan kini dunia pendidikan kembali dikejutkan oleh kasus meninggalnya Dwiyanto Wisnu Nugroho, mahasiswa Institute Tehnologi Bandung (ITB) yang tengah mengikuti ospek untuk menjadi anggota baru Ikatan Mahasiswa Geodesi ITB.
Kematian mahasiswa teknik Geodesi Institute Tehnologi Bandung (ITB), Dwiyanto Wisnu Nugroho dalam kegiatan ospek yang diselenggarakan didaerah Gunung Batu, Desa Pager Wangi, Lembang, Bandung, Jawa Barat kembali menambah daftar negatif kegiatan satu itu.
Kendati sudah dilarang secara resmi melalui surat keputusan Mendikbud tahun 1997 lalu kegiatan ospek secara praktis belum benar - benar hilang dikalangan kampus. Apalagi dalam kasus kematian Dwiyanto dalam perjalanan menuju ke Rumah Sakit Borneos, Bandung pada Minggu (8/2/09) dinihari lalu, yang diduga kelelahan saat mengikuti ospek pihak Rektorat ITB menganggap kegiatan itu ilegal.
Sebab ITB sendiri tidak mengetahui kegiatan itu dan berjanji akan menyusut sekaligus memberikan sanksi terhadap mahasiswa, yang bertanggung jawab dalam sebuah sidang Komisi Disiplin.
Masih segar dalam ingatan terakhir, terkait aksi kekerasan senior Institute Pemerintahan Dalam Negeri dan juga telah membuat siswa junior Cliff Muntu dan Wahyu Hidayat menjadi korban.
Kegiatan ospek yang sesungguhnya kegiatan positif untuk lebih mengenal kampus dalam mengakrapkan para mahasiswa dalam prakteknya kebablasan menjadi bentuk arogansi para senior. Tentu ini patut menjadi perhatian semua agar kekerasan di kampus tidak terus membudaya. (Cecep Hendar/Dv).
Sumber: http://www.indosiar.com/fokus/kegiatan-ospek-tidak-diketahui-pihak-kampus_78388.html.
indosiar.com, Bandung - Kegiatan orientasi program studi dan pengenalan kampus dilingkungan mahasiswa atau dikenal dengan ospek, dikenal cenderung menjadi ajang perploncoan beraroma kekerasan dari senior terhadap juniornya. Tahun demi tahun korban ospek terus berjatuhan, dan kini dunia pendidikan kembali dikejutkan oleh kasus meninggalnya Dwiyanto Wisnu Nugroho, mahasiswa Institute Tehnologi Bandung (ITB) yang tengah mengikuti ospek untuk menjadi anggota baru Ikatan Mahasiswa Geodesi ITB.
Kematian mahasiswa teknik Geodesi Institute Tehnologi Bandung (ITB), Dwiyanto Wisnu Nugroho dalam kegiatan ospek yang diselenggarakan didaerah Gunung Batu, Desa Pager Wangi, Lembang, Bandung, Jawa Barat kembali menambah daftar negatif kegiatan satu itu.
Kendati sudah dilarang secara resmi melalui surat keputusan Mendikbud tahun 1997 lalu kegiatan ospek secara praktis belum benar - benar hilang dikalangan kampus. Apalagi dalam kasus kematian Dwiyanto dalam perjalanan menuju ke Rumah Sakit Borneos, Bandung pada Minggu (8/2/09) dinihari lalu, yang diduga kelelahan saat mengikuti ospek pihak Rektorat ITB menganggap kegiatan itu ilegal.
Sebab ITB sendiri tidak mengetahui kegiatan itu dan berjanji akan menyusut sekaligus memberikan sanksi terhadap mahasiswa, yang bertanggung jawab dalam sebuah sidang Komisi Disiplin.
Masih segar dalam ingatan terakhir, terkait aksi kekerasan senior Institute Pemerintahan Dalam Negeri dan juga telah membuat siswa junior Cliff Muntu dan Wahyu Hidayat menjadi korban.
Kegiatan ospek yang sesungguhnya kegiatan positif untuk lebih mengenal kampus dalam mengakrapkan para mahasiswa dalam prakteknya kebablasan menjadi bentuk arogansi para senior. Tentu ini patut menjadi perhatian semua agar kekerasan di kampus tidak terus membudaya. (Cecep Hendar/Dv).
Sumber: http://www.indosiar.com/fokus/kegiatan-ospek-tidak-diketahui-pihak-kampus_78388.html.