TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Perkelahian antarmahasiswa asal Papua terjadi di Bandung, Jumat (19/10/2012). Insiden ini menyebabkan satu orang tewas dan satu kritis.
Kepala Bagian Operasional Polrestabes Bandung AKBP Dani Kustoni menyebutkan, korban tewas adalah Yusuf Badii (27), mahasiswa Fisip Universitas Pasundan jurusan Hubungan Internasional. Yusuf tewas setelah ditusuk pisau oleh pelaku, Sepnat Karat (28), mahasiswa YPKP Jurusan Manajemen. Adapun korban luka adalah Ilyas, mahasiswa Institut Teknologi Nasional (Itenas), akibat terkena sabetan pisau pada salah satu bagian tubuhnya.
Beberapa saat kemudian dilanjutkan di luar asrama dengan aksi pengejaran dan berakhir penusukan. Peristiwa terjadi sekitar 11.30 WIB. "Belum diketahui motifnya seperti apa. Kami dari kepolisian sedang mendalami kronologinya seperti apa," kata Dani.
Menurut saksi mata, Dian (24), di lokasi, kedua korban ditusuk oleh pelaku. Setelah itu pelaku lari. Merasa masih kuat meskipun darah mengalir dari tubuhnya, kedua korban masih bisa mengejar sang pelaku.
Tak kuat menahan sakit, Yusuf tewas saat mengejar pelaku. "Ya, saya lihat jelas, tadi mereka berdua ditusuk. Setelah ditusuk, korban masih bisa mengejar pelaku. Pada saat mengejar, satu orang ambruk di tengah jalan. Darah mereka berceceran di jalan. Korban yang meninggal ditusuk tepat di dada," ujarnya.
Pelaku penusukan, Sepnat Karat, ditangkap aparat Polrestabes Bandung, Jumat sore. Mahasiswa YPKP jurusan Manajemen itu diperiksa intensif di Mapolrestabes Bandung.
Sekitar pukul 10.30 WIB, Sepnat memerintahkan mahasiswa lain penghuni asrama untuk membersihkan asrama. Perintah Sepnat membuat mahasiswa lain tersinggung, lalu mendatangi kamar Sepnat dengan tujuan untuk menegurnya.
Namun Sepnat malah melempar beberapa mahasiswa itu dengan gagang sapu. Lemparannya mengenai kaca kamar hingga pecah.
Sekitar pukul 11.30 Sepnat berencana pulang. Saat tiba di garasi asrama, Sepnat dikeroyok. Lalu pelaku mengambil pisau untuk membela diri. Pelaku mengayunkan pisau itu ke arah kerumunan orang yang memukulinya.
Ayunan besi tajam itu mengenai dua orang, yakni Yusuf Badii dan Ilyas. Yusuf tertusuk tepat di bagian dada hingga tewas. Ilyas masih bisa diselamatkan nyawanya meskipun kondisinya kritis.
Setelah itu Sepnat berusaha melarikan diri. Kedua korban penusukan itu, Yusuf dan Ilyas, berusaha mengejar Sepnat. Namun karena kehabisan darah, Yusuf tewas di tengah jalan.
Pihak Unpas akan menelusuri identitas korban keributan antarmahasiswa Papua di Jalan Cilaki. Diduga korban tewas, Yusuf Badii, adalah mahasiswa Hubungan Internasional (HI) Unpas.
Menurut Bagian Kemahasiswaan Unpas, Yaya Abdul Azis, pihaknya belum mendengar adanya korban tewas keributan di Jalan Cilaki yang ternyata mahasiswa Hubungan Internasional (HI) Unpas.
Sumber: http://www.tribunnews.com/regional/2012/10/20/ini-kronologi-perkelahian-mahasiswa-papua-di-bandung.
Kepala Bagian Operasional Polrestabes Bandung AKBP Dani Kustoni menyebutkan, korban tewas adalah Yusuf Badii (27), mahasiswa Fisip Universitas Pasundan jurusan Hubungan Internasional. Yusuf tewas setelah ditusuk pisau oleh pelaku, Sepnat Karat (28), mahasiswa YPKP Jurusan Manajemen. Adapun korban luka adalah Ilyas, mahasiswa Institut Teknologi Nasional (Itenas), akibat terkena sabetan pisau pada salah satu bagian tubuhnya.
"Satu korban tewas, satu lagi luka kritis. Kedua korban langsung diboyong ke Rumah Sakit Borromeus untuk diotopsi dan dirawat," kata Dani kepada wartawan di lokasi kejadian di Jalan Cilaki, Bandung, kemarin.Ia menjelaskan, kasus ini bermula saat pertikaian di sebuah asrama mahasiswa di Jalan Cilaki, Jumat pagi. Pertikaian sempat terhenti.
Beberapa saat kemudian dilanjutkan di luar asrama dengan aksi pengejaran dan berakhir penusukan. Peristiwa terjadi sekitar 11.30 WIB. "Belum diketahui motifnya seperti apa. Kami dari kepolisian sedang mendalami kronologinya seperti apa," kata Dani.
Menurut saksi mata, Dian (24), di lokasi, kedua korban ditusuk oleh pelaku. Setelah itu pelaku lari. Merasa masih kuat meskipun darah mengalir dari tubuhnya, kedua korban masih bisa mengejar sang pelaku.
Tak kuat menahan sakit, Yusuf tewas saat mengejar pelaku. "Ya, saya lihat jelas, tadi mereka berdua ditusuk. Setelah ditusuk, korban masih bisa mengejar pelaku. Pada saat mengejar, satu orang ambruk di tengah jalan. Darah mereka berceceran di jalan. Korban yang meninggal ditusuk tepat di dada," ujarnya.
Pelaku penusukan, Sepnat Karat, ditangkap aparat Polrestabes Bandung, Jumat sore. Mahasiswa YPKP jurusan Manajemen itu diperiksa intensif di Mapolrestabes Bandung.
"Pelaku sudah kami amankan, dan akan ditindak sesuai hukum yang berlaku," kata Kabagops Polrestabes Bandung.Kepada penyidik, Sepnat menceritakan, sekitar pukul 06.00 WIB Sepnat mengunjungi asrama mahasiswa Papua di Cilaki dengan membawa bir dan minuman di kamar belakang. Kemudian ia minum bersama temannya.
Sekitar pukul 10.30 WIB, Sepnat memerintahkan mahasiswa lain penghuni asrama untuk membersihkan asrama. Perintah Sepnat membuat mahasiswa lain tersinggung, lalu mendatangi kamar Sepnat dengan tujuan untuk menegurnya.
Namun Sepnat malah melempar beberapa mahasiswa itu dengan gagang sapu. Lemparannya mengenai kaca kamar hingga pecah.
Sekitar pukul 11.30 Sepnat berencana pulang. Saat tiba di garasi asrama, Sepnat dikeroyok. Lalu pelaku mengambil pisau untuk membela diri. Pelaku mengayunkan pisau itu ke arah kerumunan orang yang memukulinya.
Ayunan besi tajam itu mengenai dua orang, yakni Yusuf Badii dan Ilyas. Yusuf tertusuk tepat di bagian dada hingga tewas. Ilyas masih bisa diselamatkan nyawanya meskipun kondisinya kritis.
Setelah itu Sepnat berusaha melarikan diri. Kedua korban penusukan itu, Yusuf dan Ilyas, berusaha mengejar Sepnat. Namun karena kehabisan darah, Yusuf tewas di tengah jalan.
Pihak Unpas akan menelusuri identitas korban keributan antarmahasiswa Papua di Jalan Cilaki. Diduga korban tewas, Yusuf Badii, adalah mahasiswa Hubungan Internasional (HI) Unpas.
Menurut Bagian Kemahasiswaan Unpas, Yaya Abdul Azis, pihaknya belum mendengar adanya korban tewas keributan di Jalan Cilaki yang ternyata mahasiswa Hubungan Internasional (HI) Unpas.
"Saya justru baru tahu sekarang. Tapi pasti nanti kami akan cari informasinya, dan kami akan telusuri di bagian kemahasiswaan," katanya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (19/10). (dic/tif)
Sumber: http://www.tribunnews.com/regional/2012/10/20/ini-kronologi-perkelahian-mahasiswa-papua-di-bandung.